Selasa, 26 Maret 2013

Manfaat Buah Delima

 
Buah Delima


Di Indonesia, buah delima sudah jarang dikonsumsi oleh masyarakat kalau dibandingkan dengan buah-buahan lainnya. Bahkan banyak juga masyarakat yang baru mengetahui manfaat buah delima dari sebuah iklan produk minuman adaptasi luar, hasil ekstraksi pomegranate itu adalah buah delima. Selain dimakan langsung, buah delima juga dapat diolah sebagai jus untuk kesehatan mulut, tenggorokan, usus, tulang, kulit bahkan suara. Dengan memakan buah delima secara perlahan mampu menjernihkan suara serak dan menghindarkan kekeringan pada tenggorokan.
Buah delima diperkirakan berasal dari Iran kemudian berkembang pembudi dayaannya di Timur Tengah, Arab Saudi, Afghanistan, India hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bahkan karena kemansyuran manfaatnya, buah delima berkembang pesat di tanah Perancis dengan sebutan pome garnete yang berarti apel berbiji karena sebuah delima mampu memiliki 800 biji didalamnya, yang selanjutnya di adaptasi oleh orang Amerika dengan sebutan pomegranate.
Di samping kandungan vitamin A, C dan E, dan asam folik yang sudah terkenal manfaatnya, berikut beberapa zat aktif yang terkandung dalam buah delima yang menjadikan buah ini sarat akan manfaat.
Buah delima mengandung antioksidan seperti flavonoid yang kaya dengan anti-carcinogenic. Minum jus delima dapat membantu mencegah kanker prostat dan kanker payudara, khususnya bagi mereka yang beresiko tinggi untuk penyakit tersebut. Kekurangan zat besi seperti anemia biasanya dengan simptom lemah, letih dan sering pusing. Makan buah delima adalah pilihan yang baik karena buah delima kaya akan zat besi juga. Jus delima mengandung anti bakteri dan anti virus yang dapat mengurangi plak gigi. Penyakit diabetes pun sangat baik jika makan buah delima.

Berikut manfaat-manfaat dalam Buah Delima :
Zat Antioksidan Delima Bermanfaat Bagi Sel-sel Dalam Tubuh
Buah delima memiliki kandungan antioksidan 3 kali lebih banyak dibandingkan wine dan teh hijau dengan kandungan flavanoid yang berperan penting dalam mencegah radikal bebas dalam tubuh, sekaligus memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak serta memberikan perlindungan pada kulit. Sehingga tidak jarang buah delima menjadi salah satu bahan utama dalam berbagai macam produk perawatan kulit.
Antioksidan yang tekandung dalam buah delima juga membantu mencegah oksidasi LDL atau kolesterol jahat yang menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah.
Beberapa penelitian dari Amerika Serikat juga menunjukkan bahwa dengan meminum sari buah delima sebanyak 200cc setiap hari selama seminggu, mampu meningkatkan aktifitas antioksidan dalam tubuh sebesar 9% seperti dipublikasikan dalam American Journal of Clinical Nutrition. Begitupula penelitian dari Vanderbilt University Medical Center, Tennese yang menunjukkan penurunan resiko terkena penyakit Alzheimer sebanyak 76% bagi mereka yang meminum jus buah delima sebanyak 3 kali atau lebih dalam seminggu.
Para peneliti di Scotlandia pun berhasil membuktikan hubungan antara mengkonsumsi jus buah delima sebanyak 500ml sehari, mampu mengurangi kadar kortisol yang memicu hormon stres secara siknifikan di dalam air liur. Penelitian dari Queen Margaret University, Edinburgh ini sekaligus menunjukkan bahwa buah delima mampu mengurangi tekanan darah sistolik dan diastolik sehingga mampu membuat tubuh merasa lebih rileks dan mencegah hipertensi.

Zat Kalium Delima Bermanfaat Bagi Jantung
Setiap 100 gram biji buah delima yang dapat langsung dimakan, mengandung kalium 259 mg/gr yang dianggap sebagai komponen penting bagi kesehatan jantung.
Bahkan telah ada penelitian yang menunjukkan tidak adanya kemunculan penyakit jantung iskemia terhadap 45 orang penderita penyakit jantung iskemik oleh Dr. Dean Ornish MD selaku presiden dan penemu institusi nirlaba Preventive Medicine Research Institute, California, Amerika Serikat, dengan memberikan 8 ons jus buah delima setiap hari selama 3 bulan. Dan dipercaya sebagai buah yang mampu mencegah penyakit jantung.

Zat Tanin Delima Bermanfaat Bagi Pencernaan
Buah delima mengandung zat tanin yang tinggi, yaitu salah satu senyawa yang terdapat pada tanaman yang merupakan salah satu komponen astrigen dengan kemampuan mengikat dan mengendapkan protein sehingga bisa diaplikasikan dalam pengobatan perdarahan (hemostatik), ulkus peptikum (luka terbuka pada lapisan lambung atau usus 12 jari), wasir dan diare dengan cara menyusutkan selaput lendir usus sehingga cairan diare berkurang.
Zat tanin juga membantu usus mencerna dan menyerap protein secara langsung, sehingga dapat mencegah mikroba dalam rongga saluran pencernaan dalam memperebutkan asupan protein dalam tubuh dengan cara membentuk ikatan tannin-protein. Bahkan dipercaya di Mesir dan Vietnam sebagai cara alami dalam mengeluarkan cacing dalam perut melalui feses.
Hal ini dikarenakan zat tanin pada buah delima mampu membius cacing gelang, cacing kremi dan cacing pita dalam usus sehingga mereka dapat terbawa keluar bersama kotoran tubuh lainnya saat buang air besar.
Semoga bermanfaat.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar